Tunnel -Automatic 6to4

Pada static ptp tunnel kita harus mendeklarasikan tunnel source dan tunnel destination. Tidak demikian dengan dynamic multipoint tunnel (Tunnel - Automatic 6to4). Pada tunnel ini kita hanaya mendeklarasikan tunnel source sedangkan tunnel destination akan digenerate secara otomatis.

Ada dua protocol yang dapat kita gunakan untuk membuat dynamic multipoint tunnel ini, yakni;

Automatic 6to4
ISATAP

Catatan: IPv6 interface tunnel pada Tunnel 6to4 ini harus di konfigurasi secara manual.

Berikut Topologi Automatic 6to4..>>>

Langsung saja konfigurasnya, Langkah pertama kita konfigurasi addressing dan routing ipv4 (OSPF) pada seluruh router sesuai topologi diatas.

Konfigurasi R2

R2#configure

R2(config)#interface fa0/0

R2(config-if)#no shut

R2(config-if)#ip add

R2(config-if)#ip address 12.12.12.1 255.255.255.0

R2(config-if)#ex

R2(config)#interface fa0/1

R2(config-if)#ip add

R2(config-if)#ip address 13.13.13.1 255.255.255.0

R2(config-if)#no shu

R2(config-if)#exi

R2(config)#

Konfigurasi R1

R1#configure

R1(config)#interface fa0/0

R1(config-if)#ip address 12.12.12.2 255.255.255.0

R1(config-if)#no shu

R1(config-if)#ex

R1(config)#interface fa1/0

R1(config-if)#ipv6 address 2001:12:34:ab::1/64

R1(config-if)#ex

R1(config)#

Konfigurasi R3

R3#configure

R3(config)#interface fa0/1

R3(config-if)#ip address 13.13.13.2 255.255.255.0

R3(config-if)#no shu

R3(config-if)#ex

R3(config)#interface fa1/0

R3(config-if)#ipv6 address 2001:12:34:dc::1/64

R3(config-if)#ex

Konfigurasi address sudah selesai dimasing-masing router, selanjutnya kita advertise network ipv4 dimasing-masing router di R1,R2 dan R3 menggunakan OSPF protocol.

Konfigurasi R2

R2(config)#router ospf 1

R2(config-router)#network 12.12.12.0 0.0.0.255 area 0

R2(config-router)#network 13.13.13.0 0.0.0.255 area 0

R2(config-router)#ex

R2(config)#

Konfigurasi R1

R1(config)#router ospf 1

R1(config-router)#network 12.12.12.0 0.0.0.255 area 0

R1(config-router)#ex

Konfigurasi R3

R3(config)#router ospf 1

R3(config-router)#network 13.13.13.0 0.0.0.255 area 0

R3(config-router)#exi

Advertise network ipv4 sudah selesai, pastikan dari R1 bisa ping ke R3 dan sebaliknya.

Selanjutnya adalah kita konfigirasi 6to4 tunnel pada R1 dan R3

Konfigurasi R1

R1(config)#interface tunnel 0

R1(config-if)#ipv6 address 2002:C0C:C02::2/64

R1(config-if)#tunnel source fa0/0

R1(config-if)#tunnel mode ipv6ip 6to4

R1(config-if)#ex

R1(config)#

Konfigurasi R3

R3(config)#interface tunnel 0

R3(config-if)#ipv address 2002:D0D:D02::2/64

R3(config-if)#tunnel source fastEthernet 0/1

R3(config-if)#tunnel mode ipv6ip 6to4

Catatan:

Perhatikan kita mengkonfigurasi IPv6 di R1 dengan prefix 2002:0c0c:0c02::1/64 angka tersebut merupakan konversi dari IPv4 R1 yaitu 12.12.12.2. Bagaimana cara konversinya??, Pertama ubah IPv4 12.12.12.2 tersebut ke binner seperti ini 00001100.00001100.00001100.00000010 dari angka tersebut dikonvert lagi ke hexadecimal. Hasilnya => 0 C 0 C 0 C 0 2
Jika masih merasa kesulitan untuk konversinya, Cisco menyediakan sebuah fungsi untuk mengkonversi dari IPv4 ke hexadecimal, sehingga kita tidak perlu report-repot mengkonversi secara manual.

IANA mengalokasikan prefix 2002::/16 kusus untuk keperluan tunneling dan tidak pernah akan digunakan untuk global unicast address.

Langkah terahir adalah meng-advertise agar R1 memiliki route menuju interface loopback R3, begitu sebaliknya. Saat ini 6to4 tidak support protocol IGP, yg support routing static dan BGP.

Konfigurasi R1

R1(config)#ipv6 unicast-routing

R1(config)#ipv6 route 2002::/16 tunnel 0

R1(config)#ipv6 route 2001:12:34:cd::/64 2002:D0D:D02::2

Konfigurasi R3

R3(config)#ipv6 unicast-routing

R3(config)#ipv6 route 2002::/16 tunnel 0

R3(config)#ipv6 route 2001:12:34:ab::/64 2002:C0C:C02::2

Verfikasi dimasing-masing router

R1